Angkat Tangan

XC Story…
Siang hari menjelang, seperti biasa, kelas XC yang notabennya kipas rusak plus atap tak ada genteng (sekarang sudah dijadikan kelas ekonomi), mulai panas membara bak neraka. Hahahaha.
Tidak dikanan, tidak dikiri, tidak didalam, tidak diluar, semua memegang apa saja yang bisa membuat mereka tidak kepanasan (baca: kipas).
Ketika sedang asyik-asyik bersantai menikmati semilir angin, bel pun berbunyi dan kami dengan keluhan yang sangat malas masuk kekelas XC. Waktu itu pelajaran Kimia Ibu Aska, kami belajar tentang neutron dengan malas, sebagian dari kami ada yang tertidur ada yang kipas-kipas tanpa mendengarkan celoteh Ibu Aska. Maklumlah waktu telah menunjukkan pukul 12.15, ya jelas gak masuk lah mapel kimianya. Bzz..
Aku yang pada waktu itu duduk pas dibawah kipas angin ---yang rusak [tapi masih bisa jalan]--- mulai emosi mendengar suara deru kipas angin yang sama sekali tidak mengeluarkan angin. Rawr!
Ibu Aska masih saja berceloteh tentang Neutron, Elektron atau apalah. Karena sudah gak sabar aku mencoba menggapai-gapai tanganku diudara, berusaha mencari angin yang dibuat si kipas angin, tapi tetap saja hasilnya nihil.
Setelah kuturunkan tanganku, tiba-tiba suasana menjadi aneh, seluruh siswa XC melihat kearahku, wah eksis mendadak nih, lalu Ibu Aska di tempat duduknya mengganti topik celotehannya;
“ya, Aditya, ada apa?,” katanya.
“ha?,” kataku bingung.
“pie e Box?,” kata Wiby.
“maksudnya?,” kataku tambah bingung.
“lha tadi kamu maksudnya apa angkat tangan?,” kata Dhea.
“oh, nganu…,” kataku bingung. “tadi lagi ngrasain kipas angin”.
“malah pie,” kata Rully.
Bingung? Aku juga! Jadi gini, tadi pas aku angkat tangan untuk mencari angin di kipas angin, ternyata waktu itu juga Ibu Aska sedang mempersilahkan para siswa untuk angkat tangan jika ingin bertanya, lha beliau salah sangka, belia mengira aku angkat tangan karena mau bertanya, padahal lain maksudku. Heheheh

0 komentar:

Posting Komentar