Mr. Treasurer

XII IPA3 Story…
Kalo ada yang tanya siapa orang paling kaya di XII IPA3, jawabannya adalah si Catur. Selain kaya akan lemak dan makan enak, anak cowok dengan postur tubuh bak bola basket ini kaya juga akan uang. Bagaimana tidak? Dia adalah Mr. Treasurer! You know Mr. Treasurer? Nek boso jawane kwi bendahara ndu!
Yap! Dia bendahara kelas XII IPA3, sekitar 5x24 jam yang lalu, ia resmi menjadi bendahara kelas XII IPA3 didampingi Nyonya Endah sebagai wakilnya.
Ternyata sodara-sodara, Mr. Catur ini selain keberatan berat badan, ia juga keberatan untuk jadi bendahara kelas. Hahahah tapi apalah daya? Voting telah menunjukkan dialah yang jadi bendahara. Udah jalanin aja daahh, keren kok. Hehe
Hari kedua menjadi bendahara adalah hari yang sangat menentukan kinerjanya…
Jadi begini ceritanya:
Tadi pagi sekitar pukul setengah 9, kelas yang baru berjalan tiga hari ini dimasuki Ibu Endang, karena memang waktu itu pelajarannya Ibu Endang. Hehe. Karena ada suatu keperluan, akhirnya ibu Endang cuman menitipkan pesan kepada Ariani yang notabennya sebagai sekretaris untuk mendiktekan puisi kepada para pemirsa. Karena suatu sebab yang membuat Bowo kecewa akhirnya jatulah keputusan bahwa kertas puisi yang seharusnya di diktekan itu malah disuruh di gandain (baca: potokopi).
Derededeng…! Spontan seluruh siswa kelas XII IPA3 menunjuk Catur untuk bertanggung jawab menggandakan kertas itu menjadi 31. What the!! Catur yang didompetnya hanya berjumlah mie ayam 2 mangkok, es teh 3gelas, dan cireng 1lusin itu (hanya?) mulai mengkeret.
“weh, apa-apaan kwi!? yo kene nek arep di ftocopy, kwe do bayar!,” katanya.
“iyo-iyo mengkeh tak ganti, kwi nganggo duitmu sikek!,” salah seorang nyeletuk.
“ora iso!,” kata Catur keberatan, “Ndah! Pie?”.
Endah hanya senyum-senyum gak jelas.
“pie Ndah? Urunan piro?,” katanya kepada Endah.
Akhirnya setelah bernego-nego, sepakatlah kalo urunan 1000 untuk 2 orang. Mulailah Catur mengumumkan di depan kelas.
“whoe! 1000 wong 2 yo,” katanya di depan kelas.
“weh ra iso!, 500 wong 5, dadi 1000 wong 10!,” protes Heri.
“gah! Pokoke manut ae kro aku toh!,” gertaknya. Heri langsung mengkeret.
“kene Breg kwe bayar!,” tagihnya kepada Breggy yang duduk di sebelah Heri.
“nyoh!,” Breggy memberikan uang 500 rupiah.
“iku wong 2 yo,” kata Heri.
“asem!,”. Breggy tertawa dengan tawanya yang khas.
“wis ngene ae!,” gertak Catur kepada seluruh siswa dikelas XII IPA3 seraya menggebrak meja Rafika, sehingga membuat Yenny yang berada di sampingnya tersntak kaget. “fotocopy 1kertas 200rupiah, dadi 2 kertas 400 rupiah!”.
“weh ora!, fotocopy 1 kertas itu 150rupiah,” kata Arga yang ikut-ikutan naik pitam.
“ora yo!,” timbrung TJ. “fotocopy kih 1 kertas 125rupiah!”.
“100rupiah,” kata Andika disambut anggukan setuju Heri.
“wis ngene ae!,” kata Ariani yang sudah selesai menagih sebagian anak-anak lain. “1000rupiah 2orang, dapet 4kertas, jadi nanti sisa uangnya buat kas kelas”.
“setuju!,” teriak Catur.
“weh raiso!”, kata Heri.
“wis toh!,” gertak Fahmi yang merasa terganggu.
“wis manut ae!,” kata Catur.
“gah!,” celetuk Breggy.
“ngene ae wis,” kata Putria yang rupanya sudah bosan mendengar perseteruan mereka. “sing ora mbayar ora di ke’I kertas fotocopyan!”.
Ahaa!! Aku setuju kalo gitu, aku benar-benar setuju dengan usul Putria. Maka, Catur yang rupanya setuju juga mulai meninggalkan Breggy dan berembuk ria dengan Endah dan Ariani.
“eh aku fotocopy,” kata Heri dan Breggy.
“fotocopy dewek ae!,” kata Catur.
“hehehe tadi bercanda, nih uangnya,” kata Heri seraya memberikan uang 1000rupiah kepada Catur.
Hahahahhaaha benar-benar hari yang melelahkan… (Catur mode: on)

0 komentar:

Posting Komentar