Hanya kalian yang membuatku tersenyum

XC Story…
“waah tadi hebat e Dit!,” kata Brilly ketika istirahat pertama berlangsung.
“terimakasih,” jawabku senang.
Back…! Back…! Back…!
15 menit yang lalu, aku yang minggu kemaren disuruh bikin cerita rakyat yang beredar disekitar tempat tinggalku sama Ibu Siti, telah berdiri didepan kelas, seluruh mata anak XC memandang kearahku. Ibu Siti tidak bisa berkedip menunggu apa yang akan aku ceritakan kepada mereka.
Aku mulai bercerita tentang sejarah berdirinya Pindok Pesantren Al-Munawwir di Krapyak dan asal mula nama jalan Ali-Maksum di Krapyak.
Ketika sedang asik bercerita didepan kelas, tiba-tiba aku lupa apa lanjutan ceritanya setelah KH. Ali Maksum pulang dari Mesir [karena waktu itu memang di suruh menghafal ceritanya, sementara cerita rakyat yang aku bacakan tidak begitu terkenal, sehingga aku tidak tahu apa yang harus kukatakan].
Semua yang ada di kelas XC menunggu lanjutan kisahku, sementara aku hanya berdiri terpaku didepan kelas sambil berpikir apa yang akan ku ceritakan selanjutnya…
Lalu terlintas di benakku tentang jalan KH. Ali Maksum, langsung saja aku bilang; “lalu jadilah jalan KH. Ali Maksum!” [sambil melakukan gerakan yang menggambarkan sebuah jalanan].
Semua anak bertepuk riang gembira, membuat keriangat dinginku kembali menjadi keringat yang alakadarnya.
“hebat!,” kata Brilly. “dapat 100 itu Bu!”.
Sementara Ibu Siti hanya tersenyum.
Aku kembali duduk dan mendengar Ibu Siti mengumumkan hasil nilaiku, dan ternyata aku mendapat nilai 85. Alhamdulillah, walaupun tidak mendapat nilai seratus tapi aku sangat senang karena mendapat sambutan dan tepuk tangan yang meriah dari teman-teman sekelasku. I love you XC!

0 komentar:

Posting Komentar